Thursday, June 18, 2015

Suzuki, mau dibawa kemana?

Pertanyaan saya yang terwakili oleh judul di atas mungkin juga menjadi pertanyaan penikmat motor Suzuki lainnya. Mengapa Suzuki di Indonesia koq makin lama makin terasa mengalami kemunduran? Alih-alih meningkatkan penjualannya, eh semakin lama catatan penjualan Suzuki di Indonesia semakin menurun dibandingkan compatriot Jepangnya yang lain.
Padahal, jika diingat-ingat, Suzuki pernah merajai penjualan sepeda motor di Indonesia, mungkin hanya kalah sedikit dibanding Honda pada awal dekade tahun 90an. Pada saat itu, Suzuki dengan bebek 4 taknya yaitu Suzuki Shogun sangat diminati oleh masyarakat. Ketika itu Suzuki Shogun sempat mendapat predikat sebagai Raja Motor Empat Tak dikarenakan penerimaan pasar yang sangat baik. Akan tetapi sejak kemunculan Bebek Komeng (baca : Yamaha Jupiter Z) dan serangan balasan Honda dengan Supra-X nya, perlahan tapi pasti Shogun pun dibuat tak berdaya.
Suzuki Satria F-150

Sekarang, saat Honda dan Yamaha bahkan Kawasaki berjibaku dalam memperebutkan tahta kelas motor Sport 150 cc keatas, eh lucunya Suzuki malah masih terbuai dengan mimpi-mimpi indahnya dengan hanya mengandalkan moncernya penjualan Suzuki Satria F-150. Bahkan lebih anehnya Suzuki merilis Ayago kelas pemula dengan menelurkan Satria Young Star 115 cc yang oleh beberapa pengamat atomotif diramal bakal jadi produk gagal kurang laku.

Tahun ini Suzuki satria F-150 bakal mendapat saingan berat dengan beredarnya kabar bahwa Honda, Yamaha, dan Kawasaki akan segera merilis produk baru mereka untuk menekan penjualan Satria F-150. Jika dilihat sekilas dari beberapa blog otomotif yang mengulas hal tersebut sih, sepertinya tampang dan teknologi pesaing-pesaing tersebut beberapa ada yang mampu mengalahkan si Satria.

So, dengan bakal lahirnya pesaing-pesaing  Satria F-150 ini, apakah petinggi-petinggi Suzuki motor baik di Indonesia maupun di Jepang sono bakal terbuka matanya untuk segera membenahi ketertinggalannya? Jika tidak, siap-siap saja para FBS (Fans Berat Suzuki) bakal lari ke pabrikan tetangga.

No comments:

Post a Comment