Thursday, April 28, 2016

Pulau Samber Gelap, Pulau Eksotis di Ujung timur Kalimantan Selatan

Setelah pada tahun 2015 kami hanya berencana dan berencana terus tanpa ada realisasi, akhirnya pada Sabtu dan Minggu Pertengahan April 2016 saya dan beberapa rekan kantor kesampaian juga menginjakkan kaki ke Pulau yang sekarang menjadi salah satu destinasi wisata Pantai terbaik di Kalimantan Selatan.
Dengan menggunakan mobil, kami berempat, Saya, Nazar, Adit & Pak Wahab berangkat dari Batulicin pukul 07.05 wita, sebenarnya rencana sih berangkatnya pukul 06.00 wita supaya sempat mengejar Kapal Ferry Penyeberangan pertama, tapi ya namanya rakyat Indonesia yang suka ngaret,  akhirnya kami berempat baru terkumpul jam 06.40 wita. Beruntung tempat tinggal kami hanya berjarak 5 menit ke Pelabuhan Ferry Batulicin namun itupun kami harus menunggu antri masuk kapal, akhirnya pukul 07.05 Kapal Ferry Penyeberangan berangkat. Adapun menyeberang dari Pelabuhan Batulicin Menuju Pelabuhan Tanjung Serdang, Kotabaru memakan waktu 40 – 50 menit.  
Setelah sampai ke Tanjung Serdang, Driver (Pak Wahab) memacu mobil dengan kecepatan tinggi (maklum mantan Pembalap Alat Berat dan sejenisnya), jadi hanya dalam waktu 30 menit kami sampai di Kotabaru (jarak Tanjung Serdang ke Kotabaru 40 km), setelah sempat singgah di warung makan Ketupat Kandangan ala kotabaru kami langsung menuju pelabuhan, tapi bukan pelabuhan speed tempat di mana saya biasa naik speed kalo mau ke Pulau Sebuku. Akan tetapi kami janjiannya di luar area itu (Rahasia, hehe)
Sebenarnya sih ongsos sewa speed boat ke Samber Gelap itu P-P rata-rata Rp. 1.800.000,- (Dari Kotabaru, kalo dari Batulicin kurang tahu, kalo gak salah lebih 2 jutaan), namun karena Operator Speed ini sudah kenal baik dengan saya, jadi urusan harga ya dibawah itu, hehe..
Tepat jam 08.15 kami berangkat, beruntung cuaca saat itu cukup bersahabat, Gelombang tenang, jadi laju speed boat bisa lebih cepat. Setelah kami melewati Pulau Manti (Pulau kecil yang berada tidak jauh dari pulau sebuku) oleh Si Bolong (Nama Operator Speed Boat kami-saya lupa nama aslinya, karena orang-orang biasa memanggil dengan nama itu) kami berganti Speed boat, karena speed boat yang kami pakai itu kata dia kurang cepat. Ditengah laut kami berganti speed boat, speed boat yang baru itu dibawakan oleh Oncong (kakaknya Bolong) dari Sungai Bali (Kota Kecamatan Pulau Sebuku).  Kemudian perjalanan dilanjutkan kembali. Benar saja Speed Boat yang baru kami tumpangi itu memang lebih cepat daripada speed boat sebelumnya.
Di tengah perjalanan kami melihat ada gundukan Pasir putih ditengah laut (Gosong) lengkap dengan menara Mercusuar. Kata si Bolong nanti besok setelah pulang dari Samber Gelap kami akan disinggahkan kesana. Katanya ditempat itu biasa dilaksanakan Upacara Pesta Pantai-nya Pulau Sebuku.
Sebenarnya dari Kotabaru kita bisa menuju ke Samber Gelap ini dengan dua cara, yaitu memutari Pulau Sebuku dari arah utara (jika laut sedang bersahabat) atau memutar lewat selatan Pulau Sebuku (jika laut sedang tidak bersahabat). Adapun perjalanan kami ini, karena laut sedang tenang maka kami memutari Pulau Sebuku dari sebelah utara. Jadi dari laut kita bisa melihat area Utara Pulau Sebuku, ada Pantai Tanjung Mangkok (Pantainya Utara Pulau Sebuku), lokasi penambangan PT. Silo (penambangan Bijih Besi), & bekas penambangan PT. Silo, berupa gunungan tanah yang sudah tidak ditumbuhi pepohonan lagi.
Setelah itu, Speed Boat melanjutkan perjalanannya menuju arah Timur condong kea rah tenggara , sepanjang perjalanan hanya terlihat laut dan kapal nelayan, terlihat juga Kapal Pelni dari Makassar menuju Batulicin. Setelah 1,5 jam perjalanan akhirnya dari kejauhan terlihat banyak kapal nelayan mengelilingi beberapa pulau, itulah Pulau Samber gelap. Saat semakin dekat meuju Pulau tersebut kita akan melihat air laut yang terlihat biru muda daripada laut sekitarnya dan kita bisa melihat dasar laut berupa pasir coral & terumbu karang.
Ternyata di sana tidak hanya ada 1 pulau, tetapi 3 pulau yang bisa disinggahi dan 1 pulau hanya berbentuk gugusan karang. Pulau yang bisa disinggahi adalah Pulau Samber Gelap sendiri (terletak di tengah, paling luas & menjadi tempat konservasi Penyu), Pulau Sawa (sebelah selatan & tempat dimana ada Mercusuar & penjaga pulau dari Dirjen Perhubungan Laut), dan Pulau Malangko (sebelah Utara Samber gelap). Sedangkan satu lagi hanya berupa gugusan karang yang menonjol ke atas laut.
Adapun Pulau yang kami singgah pertama kali yaitu Pulau Sawa, Pulau dimana ada Menara Mercusuar dan Cottage untuk pengunjung yang disediakan oleh Dirjen Perhubungan Laut. Setelah sandar di Dermaga Pulau Sawa, kami meminta izin kepada penjaga Pulau tersebut dan dipersilahkann menginap di salah satu cottage yang ada di sana. Akhirnya kami memilih cottage yang terlihat paling baru & lebih bersih diantara 2 lainnya, terutama karena cottage tersebut langsung menghadap Pulau Samber Gelap, 2 cottage lainnya menghadap ke Pulau Sebuku yang terlihat di kejauhan. Oh ya, saat itu kami kesana bukan pada hari libur panjang sehingga pengunjung di sana hanya ada kami dan 4 orang mahasiswa dari banjarbaru, sehingga kami merasa sangat bebas menikmati keindahan yang terpampang di depan mata.
Setelah selesai mengangkuti semua barang  bawaan ke dalam cottage, meskipun masih terasa cukup lelah, tapi berhubung di depan mata terlihat keindahan pantai dan laut yang menghipnotis, maka kami langsung menceburkan diri ke laut. Jarak antara Pulau Sawa dan Pulau Samber Gelap kurang lebih 70 meter, laut yang memisahkannya pun sangat jernih dan tidak terlalu dalam pada saat itu, hanya se dada orang dewasa, jadi kami mencoba berenang menyeberanginya menuju Pulau Samber Gelap sambil. Oh ya, saat menyeberag ke Samber Gelap disarankan berhati-hati dengan binatang Laut yaitu Bulu Babi, karena kalau terinjak bakalan…enak rasanya kata si Bolong.
Akhirnya setelah berenang menyeberangi lautan yang luas (kisahnya)  kamipun tiba di Pulau Samber Gelap, pasir pantai di sana sangat lembut, dan indah. Di Samber Gelap pula ada Penangkaran anakan Penyu (Tukik). Karena sepinya wisatawan yang berkunjung pada hari itu, maka kami dapat dengan bebas menikmati keindahan Pulau Samber Gelap dan Pulau Lainnya. Di Pulau Sawa, untuk penerangan pada malam hari menggunakan Generator Listrik, sehingga kita tidak akan kegelapan dan bisa untuk mengisi ulang baterai HP. Disana juga sampai kok sinyal HP, tapi hanya Telkomsel 2G saja, itupun kadang-kadang bisa hilang, tapi cukup lah untuk mengabari anak istri & update status.
Dari Pulau Sawa kita bisa melihat Sunset dan mengabadikannya, akan tetapi sayang sekali karena kami kesana bulan April-musim hujan, jadinya sunset pun tidak kelihatan, terlindung banyak awan. Ini wajar, mengingat kami memang memilih bulan-bulan saat gelombang tidak tinggi, yakni antara Januari hingga Mei, hal ini berdasarkan pengalaman saya yang sering pulang pergi Kotabaru-Pulau Sebuku.
Hari itu Berhubung yang dating saat itu hanya kami & beberapa mahasiswa tadi, kami dapat sangat puas menikmati pesona alam Samber Gelap dan sekitarnya, berenang, foto-foto, mengelilingi Pulau Samber Gelap dengan Speed Boat, mengelilingi sekali lagi dengan berjalan kaki, melihat Tukik, melihat jejak kaki Penyu di Pantai (walaupun Malamnya kami tidak sempat lagi menemui Penyu sedang bertelur), bahkan sampai Menara Suar Pulau Sawa pun sudah kami naiki. Malam harinya kami habiskan dengan masak/memanggang ikan Tenggiri hasil memancing dari Nelayan dengan Uang 80 ribu, hehehe. Dengan bantuan bolong kami dapat membeli 1 ekor ikan Tenggiri seberat 5 kg dari nelayan teman bolong yang sedang beristirahat di sekitar Pulau Samber Gelap.
Perlu diketahui, bahwa di Samber gelap dan sekitarnya tidak ada orang jualan makanan, jadi pengunjung dipersilahkan bawa makanan dan minuman sendiri, untuk memasak ada kok kompor gas, Cuma kita harus membawa tabung gas sendiri. Untuk mandi, air yang digunakan adalah air hujan yang ditampung di bak penampungan yang ada di tengah-tengah Pulau sawa, dan lagi-lagi kami beruntung karena saat itu musim penghujan, jadi Bak tersebut penuh air. Tak terpikir kalo saat itu musim kemarau & hujan lama tidak turun, mungkin kami mandi hanya pakai air laut, hehe…
Dari beberapa Pulau di sana, hanya Pulau Samber Gelap & Pulau Malangko yang menjadi destinasi Penyu untuk bertelur dan Pulau yang didiami manusia hanya Pulau Samber Gelap & Pulau Sawa. Di Pulau Samber Gelap pula ada Villa milik Salah satu Pengusaha Lokal terkaya di Kalsel.  Dulu sempat beredar isu kalo pengunjung tidak diperbolehkan menginap di Samber  Gelap dan Samber Gelap di Jual kepada pengusaha pemilik villa tersebut, namun segera dibantah, baca :
http://mediakalimantan.com/artikel-4254-samber-gelap-tak-dijual-tapi%E2%80%A6.html
terlepas dari itu semua, yang jelas samber gelap memiliki pesona berbeda yang tidak dimiliki oleh spot wisata lainnya di daerah di Kalsel dan sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Sebagian barang bawaan di Speed Boat

Sesaat setelah mendarat dengan selamat di Pulau Sawa, sekarang sudah ada dermaganya

Penginapan di Pulau Sawa yang menghadap Pulau Sebuku


Penginapan di Pulau Sawa yang baru yang mengadap ke Pulau Samber Gelap

Dapurnya, sudah tersedia Kompor Gasnya, Tabungnya bawaan kami

Kamarnya nih

Langsung foto-foto, itulah Pulau Samber Gelap

Yeayyy!!!

Dari atas  Menara Suar Pulau Sawa dengan latar belakang Pulau Samber Gelap

Dari Menara Suar Pulau Sawa, terlihat  sisi Selatan Pulau Samber Gelap

Dari Menara Suar Pulau Sawa terlihat si Timur Pulau Samber Gelap

Sedang Mencoba melobi Nelayan untuk beli ikan buat makan malam

di Pantai sisi Selatan Pulau Samber Gelap dengan latar Pulau Sawa


Penangkaran anakan Penyu di Pulau Samber Gelap 


Sisi Timur  Pulau Samber Gelap, menghadap Selat Makasar dengan Pulau Malangko dikejauhan

Perjalanan pulang & Singgah di Gosong Bangau

Nb. Untuk teman-teman yang ingin berwisata ke Samber Gelap perlu disiapkan hal-hal berikut :
1.       Makanan & minuman (karena tidak ada warung makan dsana)
2.       Pakaian Ganti (sudah pasti)
3.       Tenda (kalo memang ingin tidur ditenda)
4.       Tabung Gas 3 kg, kalo mau repot boleh aja bawa yg 12 kg, hehehe
5.       Alat Snorkling & atau Alat Menyelam bagi yg bisa menyelam (tabung oksigen dkk)
6.       Alat Pancing (kalo mau memancing-Spot memancing disana bagus)
7.       Kamera DSLR (kalo ada)

8.       Lotion anti nyamuk (disana juga ada nyamuknya)